MANUSIA DAN CINTA KASIH


MANUSIA DAN CINTA KASIH
 
 


1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Menurut  Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi  menurut  suatu  sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antarkomponen tersebut dapat terjadi antara individu dengan individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.

2. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.




CINTA KASIH DALAM BERBAGAI DIMENSI
        Persoalan cinta pada dasarnya bukan hanya terbatas pada persoalan mencintai atau dicintai, persoalan apa yang menjadi obyek dan subyek cinta. Tapi juga mempunyai hubungan yang luas dengan berbagai konstruk lain, seperti misalnya kasih sayang, kemesraan, belas kasihan ataupun dengan aktivitas pemujaan (Djoko Widagdho, 1991 : 42).

  1. 1.  Kasih Sayang
        Secara longgar, kasih sayang bisa diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dari pengertian yang sangat sederhana tersebut, tampak bahwa kasih sayang paling tidak menuntut adanya dua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu seseorang yang mencurahkan perasaan sayang, cinta atau suka, dan seseorang yang memperoleh curahan kasih sayang, cinta dan suka itu sendiri.
        Pengalaman hidup sehari-hari memaksa kita untuk mengakui, bahwa bagaimanapun hidup kita akan memperoleh arti apabila telah bisa kita peroleh perhatian dari orang lain. Sementara ini kita sudah mengetahui pula bahwa yang namanya perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dasar dari cinta kasih. Perhatian tersebut bisa saja datang dari orantua, saudara, suami dan isteri, kawan atau kelompok orang yang lebih luas lagi. Pendek kata, sebagai manusia normal kita sangat membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup kita. Hidup kita akan lebih terasa indah, bahagia dan mengesankan apabila kita telah mampu memahami berbagai perhatian orang lain.
        Kasih sayang, adalah sesuatu yang indah, suci dan didambakan oleh setiap orang. Sebagaimana cinta, kasih sayang tidak akan lahir tanpa orang yang melahirkannya. Dengan kata lain, seorang tidak akan memperoleh kasih sayang apabila tidak ada orang lain yang memberi. Secara demikian wajar kalau kita mengenal berbagai macam bentuk kasih sayang, yang ini semua sangat tergantung kepada kondisi penyayang dan yang disayangi, misalnya kasih sayang orangtua kepada anaknya.
        Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasihs ayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka di dalam berumah tangga keluarga muda itu bulan lagi bercinta-cinta, tetapi bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
        Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling bercaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
     
  
  1. 2.  Kemesraan
        Kemesraan berasal dari kata dasar “mesra”, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
        Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam.
        Yose Ortega Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan “di kedalaman sanubarinya seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan sifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
        Di bawah sorotan pandangan evolusi, cinta menjadi lebih agung lagi, karena ia merupakan daya pemersatu dalam alam semesta, dan kondisi utama yang memungkinkan hidup. Kemampuan mencintai ini merupakan nilai pada hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita.    
        Dari uraian di atas terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta yang berarti menurunkan martabat dirinya.
        Cinta yang berlanjut menimbulkan perasaan mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.

  1. 3.  Pemujaan
        Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Dalam Surah Adz Dzariat ayat 56 Allah SWT menyatakan “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembahku”.
        Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi dalam hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya. Dalam surat Al-Mu’minun ayat 98 dinyatakan, “Dan aku berlindung kepada-Muhammad. Ya, Tuhanku dari kehadiran-Nya di dekatku”. Dan dalam Injil surat Rum ayat 1-2 berbunyi, “Memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucapkan syukur kepada-Nya”.
        Jelaslah bagi kita, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
        Manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain dinyatakan, “apakah engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja olehs egala yang ada di langit dan di bumi………”.

  1. 4.  Belas Kasihan
        Cinta sesama adalah istilah lain dari belas kasihan, karena cinta di sini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaan. Penderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, dan sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
        Perbuatan dan sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelaskasihan. Misalnya sanggupkah ia menggunggah potensi belas kasihan itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang itu berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
        Dalam essay “On Love” ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak mengandung unsur “pamrih”. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Kalau kita memberikan uang kepada pengemis agar mendapat pujian, itu berarti tidak ikhlas, berarti ada tujuan tertentu. Hal seperti itu banyak terjadi dalam masyarakat.
        Dalam essay itu pula dijelaskan bahwa orang yang menaruh belas kasihan dan yang ditumpahi belas kasihan ada kebersamaan yang mendasar, maksudnya yang berbelas kasihan dapat merasakan penderitaan orang yang dibelaskasihi.


Pembagian cinta dan jenisnya:
  • Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.
  • Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
  • Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting. yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju.
  • Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungan ibu dengan annak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan merupakan dorongan fisiiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini tampak jelas dengan dorongan bapak pada anak-anaknya, karena merupakan sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
  • Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya.
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.


FUNGSI CINTA KASIH :
Jadi fungsi cinta kasih menurut kami, sebagai jembatan menuju  kebahagiaan karena tanpa adanya cinta dan kasih semua akan terasa hampa. Cinta kasih dalam hidup manusia mempunyai arti penting. Cinta kasih dapat menyatukan apa yang sudah hancur dan cinta kasih dapat mempererat hubungan kekeluargaan . cinta kasih dalam keluarga dapat membuat anggota keluarga merasa lebih nyaman karena cinta kasih membawa kedamaian nilai dan energy positif yang muncul mencerahkan fikiran dan memberikan kekuatan . segala sesuatu yang di dasari oleh cinta dan kasih maka semua akan terasa lebih mudah dan damai.
Cinta kasih dimana seseorang bersedia untuk menangis dan tertawa dengan orang yang dia cintainya. Cinta tidak dapat kita hindarkan tetapi cinta dapat kita pelajari dengan cara melihat pengalaman-pengalaman hidup yang kita hadapi. Banyak orang menghindari perasaan cinta padahal cinta adalah anugerah Tuhan yang paling indah walaupun cinta terkadang menyakitkan. Sesungguhnya cinta adalah menanggung resiko apapun yang kita rasakan dan bersyukur atas pemberian dari tuhan sebab kita dapat tahu arti dari seluk beluk cinta kasih, padahal cinta adalah anugerah Tuhan yang paling indah walaupun cinta terkadang menyakitkan. Sesungguhnya cinta adalah menanggung resiko apapun yang kita rasakan dan bersyukur atas pemberian dari tuhan sebab kita dapat tahu arti dari seluk beluk cinta kasih

CONTOH KASUS MANUSIA DAN CINTA KASIH
Ø  Ibu Bunuh Anak Kandungnya Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com — Eci Amanda (25) ditangkap polisi karena membekap hingga tewas anak pertamanya, Putri Amanda, yang baru berusia dua tahun sembilan bulan.
Eci, istri dari Syafrizal (28), ditangkap di rumah kontrakan mereka di Jalan Kartini 13 Nomor 4 RT 13 RW 02 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Kartini, Jakarta Pusat,
Jumat (15/1/2010) malam. Kawasan tersebut merupakan daerah perkampungan padat yang banyak dihuni warga kelas menengah-bawah, termasuk para pekerja malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Komisaris Suwondo Nainggolan yang dihubungi, Sabtu, mengatakan, Eci Amanda diduga sering menyiksa putrinya.
”Berdasar otopsi terhadap jenazah Putri Amanda, didapati lebam pada paru. Bayi tersebut mati lemas,” kata Nainggolan.
Putri Amanda diketahui mati lemas pada Jumat malam sekitar pukul 21.00. Sekitar satu jam sebelumnya, Putri masih disuapi makan oleh Eci.
Syafrizal kepada polisi mengaku, Eci kerap menyiksa putrinya jika ada permintaannya yang tidak dituruti Syafrizal. Syafrizal bekerja sebagai pedagang makanan yang
hidup sederhana. Suwondo mengatakan, belum tahu apakah soal ekonomi ikut jadi faktor pemicu kekerasan Eca Amanda kepada putrinya.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Pusat Inspektur Satu Sentike Bosayor mengatakan, Eci mengaku membekap anaknya hingga tewas karena kesal
Putri menangis tanpa henti. Putri Amanda dibekap sekitar 30 menit hingga mati lemas di tangan ibunya.
”Dia sudah kami periksa kemarin. Pemeriksaan kami hentikan karena dia sakit pendarahan pada gusi. Hari ini (Minggu), dia akan diperiksa kondisi kejiwaannya di RSCM,”
Minggu, 17 Januari 2010 | 07:20 WIB KOMPAS.com

OPINI
sungguh miris sekali dengan contoh kasus kriminal diatas dengan teori kasih yang telah dipaparkan. Memang tidak dapat dipungkiri kenyataan akan kasus seperti ini sering dijumpaidalam kehidupan sehari-hari.
Cinta Kasih Eci terhadap Putri Amanda seolah lenyap sirna sekejap berubah menjadi beban oleh karena ketidak tulusan Eci dalam mengasuh menyayangi Putri.
Cinta kasih dalam keluarga itu tidak terbentuk dikarenakan bentuk perasaan memberikan perhatian, membantu, patuh, pengorbanan diri, Ketulusan, terhadapa sang buah hati pun sudah tidak ada.
Biasanya  setelah kasus seperi ini barulah Orangtua menyadari dan meratapi akan kesalahannya dengan alasan "hilaf" apabila sejak awal sudah ditanamkan cinta kasih mendalam terhadap
sang buah hati Putri Amanda maka tentuya tidak akan terjadi kasus ibu kandung membunuh putri kandung nya sendiri.  Maka dari situ cara kita menghindari masalah seperti ini perbanyak lah menanam cinta kasih terhadap keluarga, saudara, bahkan kepada semua orang.


SEMOGA BERGUNA DAN DAPAT MEMBANTU

Comments

Popular posts from this blog

PROSEMIK

CARA PENGGUNAAN REFERENCES PADA MICROSOFT WORD