Bapak taksonomi modern
Bapak Taksonomi Modern
CAROLUS LINNAEUS (1707-1778)
Mungkin masih ada yang ingat dengan nama Oriza sativa sebagai nama lain dari padi yang biasa kita makan sehari-hari dalam bentuk nasi. Atau Durio
zybetinus yang tak lain adalah buah durian yang banyak digemari orang.
Pemberian nama dalam bahasa latin atau yunani tersebut merupakan sebuah
sistem penamaan organisme atau makhluk hidup yang disebut binomial
nomenklatur.
Sistem
ini masih dipakai di sekolah-sekolah dan dunia keilmuan hingga
sekarang. Nama yang pertama merupakan genus dari spesies tersebut dan
nama yang kedua adalah spesies organisme tersebut. Genus
ditulis dengan huruf besar, spesies dengan huruf kecil. Dan keduanya ditulis dengan garis bawah atau huruf miring.
ditulis dengan huruf besar, spesies dengan huruf kecil. Dan keduanya ditulis dengan garis bawah atau huruf miring.
Siapakah yang
membuat sistem tersebut pertama kali? Dia adalah Carolus Linnaeus atau
Carl von Linné, seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar
tatanama biologi yang dikenal sebagai bapak taksonomi modern dan juga
sebagai bapak ekologi modern, ia merupakan ahli botani yang dihormati
pada masanya. Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult, sekarang
masuk wilayah administrasi Almhult,
di bagian selatan Swedia pada tanggal 23 Mei 1707. Dari Situs Wikipedia
menyebutkan, ayahnya bernama Nils Ingemarrson Linnaeus dan ibunya
bernama Christina Brodersonia.
Sejak kecil, ia
diajarkan untuk menjadi seorang anggota gereja yang setia sebagaimana
ayah dan kakek dari ibunya. Namun ia kurang semangat mengikuti kegiatan
tersebut. Ketertarikannya dalam studi botani sempat membuat seorang
dokter dari kotanya terpesona. Ia pun kemudian dikirim untuk belajar di
Universitas Lund, lalu pindah ke Universitas Uppsala setahun kemudian.
![]() |
Klasifikasi tumbuhan oleh Carolus Linnaeus,. |
Pada tahun 1735, ia pindah ke Belanda, dan di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk.
Gelar ini merupakan satu-satunya gelar akademik yang berhasil
didapatkan Linnaeus. Ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari,
termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa
latin.
Pada tahun itu
pula, Linnaeus menemukan sistem penamaan makhluk hidup atau binomial
nomenklatur. Penyusunan sistem tersebut menggunakan bahasa latin atau Yunani karena bahasa-bahasa tersebut banyak dipakai di sekolah-sekolah dan lembaga akademik pada saat itu.
Pada tahun 1739,
Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Ia pun
diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala
pada tahun 1741 dan pindah ke sana. Tetapi tak berapa lama kemudian ia
beralih menjadi profesor di bidang botani.
Pada tahun 1757, ia mendapat gelar kebangsawanan atau "von" dari Raja Swedia Adolf Fredrik sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linne. Di Belanda, ia bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkan rancangan makalahnya mengenai taksonomi yang berjudul System Naturae.
Linnaeus
meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada
kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Sistem penamaan Linnaeus
mengklasifikasikan alam dalam hierarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai
dengan tiga Kerajaan.
Kerajaan dibagi
ke dalam kelas, dan masing-masing kelas terbagi dalam ordo yang dibagi
lagi dalam genera (bentuk tunggal genus), yang kemudian dibagi lagi
dalam spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan
takson yang tidak diberinya nama, atau untuk tumbuhan sekarang ini
dinamai varietas. Meskipun sistem binomial nomenklatur dikembangkan oleh
Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai pelopornya.
Oleh karena itu,
penamaan organisme olehnya dikenal dengan sebagai Taksonomi Linnaeus. Ia
menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa
tersebut. Contoh, kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu
(mamae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa
mereka merawat bayinya.
Comments
Post a Comment